“Keriput memang tidak bisa dihindari, tapi bisa
diperlambat datangnya.
Salah satu caranya dengan menjaga makanan”
Tanda-tanda
penuaan bisa muncul lebih awal, yakni pada usia 20-an tau 30-an tahun, jika
tubuh banyak membentuk radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul oksigen
bermuatan listrik yang tidak stabil dan sangat aktif. Molekul ini sangat mudah
bereaksi dengan molekul lain dan membuat senyawa oksidatif, yang akan bereaksi
lagi dengan protein tubuh, terutama dalam inti sel. Inilah yang mengakibatkan
rusaknya sel dengan gejala awal munculnya kerut-kerut ketuaan. Walau menjadi
tua adalah proses alamiah yang harus diterima semua orang. Namun itupun bisa
diperlambat kedatangannya. Meski demikian, kendati tua tetap terlihat segar,
cantik dan awet muda. Caranya??? Yang termudah adalah dengan memperbanyak
konsumsi makanan kaya antioksidan yang akan membantu melawan proses penuaan.
Zat ini terutama terdapat pada makanan yang banyak mengandung provitamin A,
Vitamin B Kompleks, E, E mineral selenium dan seng.
LEMAK
Lemak merupakan
zat gizi penghasil senyawa radikal bebas terbanyak dalam tubuh. Sebenarnya
lemak, terutama lemak nabati secara alami sudah mengandung zata antioksidan
yang dapat menghambat pembentukan radikal bebas. Namun, karena kapasitas
antioksdan alami itu terkalahkan oleh laju pembentukan radikal bebas dari
pemecahan lemak, maka konsumsi lemak sebaiknya dibatasi. Karena itu menghindari
makanan gorengan atau makanan yang mengandung lemak yang sudah tersimpan lama.
Terutama makanan yang dibiarakan terbuka atau disimpan dalam wadah tidak kedap
udara. Sebab, udara terbuka memudahkan minyak/lemak teroksidasi membentuk
radikal bebas. Dengan alasan yang sama, hindari menyimpan minyak goreng,
margarin, dan mentega dalam keadaan tidak tertutup rapat.
Biasakan
menggoreng dengan menggunakan minyak sekali pakai. Minyak bekas
menggoreng(jelantah), apalagi yang sudah dipakai berulang kali, sangat banyak
mengandung hydrogen peroksida. Senyawa ini merupakan bahan potensial pembentuk
radikal bebas. Agar tidak boros minyak, hindari menggoreng dengan minyak
banyak.
GARAM
Konsumsi garam
natrium berlebihan, tak terkecuali garam dapur, ikut andil dalam mempercepat
pengerasan serat-serat kolagen dan elastin. Akibatnya kulit menjadi kaku dan
mengkerut. Membatasi penggunaak garam dapur dan konsumsi makanan bergaram
merupakan tindakan bijaksana untuk menghambat munculnya kerut-kerut ketuaan.
Konsumsi garam
dapur sebaiknya tak lebih dari setengah sendok makan (sekitar 5 gram) perhari.
Yang terbaik, batasi hingga tak lebih dari setengah sendok (sekitar 2 gram).
Sebagai perbandingan, makanan biasa rata-rata mengandung 2.800-6.000 mg natrium
sehari, setara dengan 7-15 gram garam dapur.
GULA MURNI
Konsumsi gula
murni yang berlebihan dapat mempercepat berkurangnya elastisitas serabut
kolagen dan elastin. Akibatnya jaringan kulit menjadi lebih cepat kendur dan
melorot. Batasi gula dan kurangi konsumsi makanan/minuman yang mengandung gula
pekat. Konsumsi gula di anjurkan tak lebih dari 2,5 sendok makan (sekitar 25
gram) perhari. Contoh gula murni diantaranya gula pasir, gula batu, gula aren,
gula kelapa dan gula semur.
Makanan/minuman
yang sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan diantaranya sirup, selai, jelly,
manisan buah, susu kental manis, minuman ringan, es krim, dodol, kue-kue manis,
cake yang dibuat dengan krim mentega atau yang dibuat dengan gula siram.
Agar keinginan
menikmati rasa manis tak terkurangi, imbangi dengan konsumsi gula buah. Baik
dalam bentuk fruktosa maupun glukosa. Manis gula buah bisa diperoleh dari aneka
buah-buah manis, seperti anggur, nanas, semangka, papaya, jeruk dan melon.
BAHAN TAMBAHAN
MAKANAN
Zat lain dalam
makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi radikal bebas adalah bahan
tambahan makanan (food additives/BTM) yang bersifat kemiawi bukan alami. BTM
adalah bahan kimiawi apapun yang ditambahkan atau dicampurkan kedalam adonan
sewaktu mengolah makanan/minuman untuk meningkatkan penampilan dan cita
rasanya.
Bahan-bahan yang
termasuk BTM diantaranya zat pewarna, zat penyedap rasa, zat pembangkit aroma,
zat pemantap, zat pengawet, zat pengemulsi, zat anti gumpal, zat pemucat dan
zat pengental. Sebaiknya pilih makanan yang polos tanpa warna. Jika membuat kue
sendiri, lebih baik gunakan pewarna alami yang tidak menghasilkan radikal
bebas. Misalnya hijau daun saji, oranye wortel, merah muda kol merah, atau
kuning kunyit.
Majalah Nabila edisi
11/2005